Kamis, 05 Desember 2013

menjelaskan 3 museum yaitu (monumen nasional),(gajah) dan (bank indonesia)

Pada hari minggu tanggal 24 november saya dan teman-teman dan para kaka asuh,saya jalan-jalan ke museum nasional,museum gajah dan museum bank indonesia, saya ingin menjelaskan apa yang saya dapat kan dari museum nasional,museum gajah,dan museum bank indonesia :)

SEJARAH MUSEUM MONAS

  • sejarah monas

Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
  • Ukuran dan Isi Monas

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Ukuran Monas
  • lidah api

    Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
  • Pelataran Puncak

    Pelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
  • Pelataran Bawah

    Pelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
  • Museum Sejarah Perjuangan Nasional

    Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80×80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.

SEJARAH MUSEUM GAJAH

 

  • Sejarah Museum Nasional

Museum Royal Batavian Society of Arts and Sciences Batavia (sekarang Museum Nasional) pada tahun 1900-an
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 april, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
Di masa pemerintahan inggris (1811-1816), Sir Thomas Stamford Raffles yang juga merupakan direktur dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen memerintahkan pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3. Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dahulu bernama “Societeit De Harmonie“.) Lokasi gedung ini sekarang menjadi bagian dari kompleks Sekretariat Negara.
Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi museum di Jalan Majapahit, pemerintah Hindia-Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Setelah kemerdekaan Indonesia,lembaga kebudayaan indonesia yang mengelola menyerahkan museum tersebut kepada pemerintah republik indonesia, tepatnya pada tanggal 17 september 1967. Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh direktorat jenderal kebudayaan, di bawah kementerian pendidikan dan kebudayaan Mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan  kementerian kebudayaan dan prawisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan museum. Meskipun demikian, sejak 28 mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.
  • Bangunan Museum Nasional

Dengan gaya klasisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh eropa, terutama semangat Abad pencerahan yang muncul pada sekitar abad 18. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda
Sayap baru ditambahkan pada tahun 1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau Gedung Arca

SEJARAH MUSEUM BANK INDONESIA

Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di jakarta, indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun1828.
Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 desember 2005 oleh gubernur bank indonesia saat itu,burhannudin abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) olehPresiden RI susilo bambang yudhoyono, pada tanggal 21 juli 2009
Museum Bank Indonesia buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional dan mengunjunginya tidak dipungut biaya.


Sekian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar